
Manchester United dan Tottenham Kejar Evan Ndicka dari Roma
Minat dari Raksasa Premier League: Manchester United dan Tottenham
Manchester United dan Tottenham Hotspur disebut berada di barisan terdepan dalam upaya mengamankan jasa bek tengah AS Roma, Evan Ndicka. Mengacu pada laporan dari RMC Sport serta sejumlah media Eropa lainnya, kedua klub Premier League itu telah membuka pembicaraan awal dengan Roma terkait potensi transfer sang pemain. Mereka menanyakan tentang ketersediaan pemain asal Pantai Gading itu, yang baru saja menyelesaikan musim penuh pertamanya di Serie A bersama Roma.
Ketertarikan ini muncul seiring kebutuhan mendesak di sektor pertahanan yang dihadapi kedua tim. United dan Tottenham sama-sama mengalami musim yang mengecewakan secara defensif, dan Ndicka dianggap sebagai solusi potensial untuk memperbaiki fondasi tim ke depan.
Munculnya Evan Ndicka
Latar Belakang dan Perjalanan Karier
Evan Ndicka, kelahiran Paris pada 20 Agustus 1999, memulai karier sepak bolanya di akademi Auxerre. Ia mencuri perhatian saat membela Eintracht Frankfurt di Bundesliga. Pada musim panas 2023, ia pindah ke AS Roma sebagai pemain bebas transfer setelah kontraknya di klub Jerman berakhir. Di bawah asuhan Daniele De Rossi musim 2024/25, Ndicka menunjukkan performa konsisten dan berhasil menjadi pilihan utama di lini belakang Roma.
Performa di Roma Musim 2024/25
Sepanjang musim terakhir, Ndicka tampil dalam seluruh 38 pertandingan Serie A. Ia berkontribusi dalam 16 laga tanpa kebobolan (cleansheet) dan mencatatkan rata-rata 2,1 tekel serta 4 sapuan per pertandingan. Akurasi umpannya mencapai 92%, menjadikannya salah satu bek dengan distribusi bola terbaik di liga. Penampilannya membantu Roma finis di posisi lima besar dan lolos ke Liga Europa musim depan.
Potensi Kekuatan Pertahanan Manchester United
Profil Permainan Ndicka
Sebagai bek tengah bertinggi 1,92 meter, Ndicka sangat dominan dalam duel udara. Ia dikenal tenang saat menguasai bola di bawah tekanan, serta cerdas dalam membaca pergerakan lawan. Gaya mainnya sangat cocok untuk tim yang membangun serangan dari belakang, terutama dalam sistem tiga bek atau formasi dengan penguasaan bola tinggi.
Selain itu, Ndicka juga efektif saat menyerang dari bola mati. Ia mencetak dua gol dari situasi sepak pojok musim lalu, menegaskan kehadirannya yang mengancam di kotak penalti lawan. Kombinasi kekuatan fisik dan kecerdasan taktis membuatnya menjadi aset yang sangat menarik di bursa transfer.
Penguatan Pertahanan Manchester United
Krisis di Lini Belakang Manchester United
Manchester United menutup musim 2024/25 dengan catatan pertahanan terburuk dalam 20 tahun terakhir, finis di urutan ke-15 klasemen setelah kebobolan 54 gol dari 38 laga. Banyaknya cedera serta inkonsistensi para pemain belakang membuat manajemen memprioritaskan pembenahan lini ini.
Dengan kontrak Victor Lindelöf telah berakhir dan masa depan Raphael Varane masih belum pasti, rekrutmen bek baru menjadi krusial. Evan Ndicka dianggap cocok dengan filosofi pelatih baru, Ruben Amorim, yang menyukai pendekatan menyerang berbasis penguasaan bola.
Peran Strategis bagi Amorim
Kaki kiri Ndicka memberi nilai tambah tersendiri. Ndicka mampu bermain sebagai bek tengah sisi kiri dalam formasi tiga bek, sebuah taktik yang menjadi favorit Amorim ketika memimpin Sporting Lisbon. Ndicka akan memberi variasi dan kedalaman, sekaligus menjadi opsi jangka panjang yang dapat berkembang lebih lanjut.
Revolusi Pertahanan Tottenham Hotspur
Misi Restrukturisasi
Tottenham Hotspur tampil cukup mengejutkan dengan lolos ke Liga Champions setelah menjadi finalis Liga Europa musim lalu. Akan tetapi, performa mereka di Premier League kurang meyakinkan dan hanya mampu mengakhiri musim di posisi ke-17. Masalah terbesar mereka musim lalu adalfah tidak konsistennya pertahanan, terutama ketika bermain di kandang.
Kehadiran Cristian Romero dan Micky van de Ven sejauh ini menjadi pilar utama di lini belakang. Meski begitu, manajer Ange Postecoglou ingin memperluas pilihan di lini belakang agar Tottenham tidak hanya mengandalkan dua pemain tersebut.
Ndicka sebagai Solusi Jangka Panjang
Tottenham menganggap Ndicka sebagai solusi jangka panjang yang dapat memperkuat kedalaman skuat. Meskipun persaingan posisi di Spurs lebih ketat, kehadiran Ndicka di Liga Champions dapat memperkuat daya saing di dua kompetisi besar. Spurs juga menawarkan proyek menarik dengan gaya bermain progresif dan serangan balik cepat yang mungkin cocok dengan karakteristik Ndicka.
Manchester United & Tottenham: Perbandingan dan Prospek Transfer
Aspek | Manchester United | Tottenham Hotspur |
---|---|---|
Posisi akhir Premier League | 15 | 17 |
Kompetisi Eropa | Tidak lolos | Liga Champions |
Peluang main reguler | Tinggi | Terbatas, tetapi kompetitif |
Formasi dan gaya main | Tiga bek, penguasaan bola | Empat bek, serangan cepat |
Pelatih | Ruben Amorim | Ange Postecoglou |
Roma sendiri diyakini tidak keberatan melepas Ndicka, asalkan tawaran yang masuk sesuai valuasi mereka sekitar €40 juta. Kontrak sang pemain masih berlaku hingga Juni 2028, jadi klub Italia itu berada dalam posisi tawar yang cukup kuat.
Kesimpulan
Minat Manchester United dan Tottenham Hotspur terhadap Evan Ndicka mencerminkan meningkatnya reputasi sang pemain sebagai salah satu bek tengah muda terbaik di Eropa. Kedua klub tengah mencari solusi jangka panjang untuk lini pertahanan mereka, dan Ndicka muncul sebagai kandidat ideal. Keputusan akhir akan bergantung pada jaminan waktu bermain, prospek kompetisi Eropa, serta proyek jangka panjang yang ditawarkan masing-masing klub.
Leave a Reply